Jumat, 21 Desember 2012

Khotbah Natal


Khotbah Natal SMP N.2 Lintongnihuta, 20 Desember 2012
Lukas 2: 14 “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatingggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya”
Kisah Natal menggambarkan sukacita yang sangat besar bagi dunia dan manusia yang dalam kegelapan. Hari Natal merupakan hari yang paling membahagiakan bagi seluruh dunia dan manusia yang berdosa, mengapa? Karena dalam kegelapan dunia dan manusia dalam dosa itu terbit suatu terang yang  membawa suatu pengharapan bagi orang-orang percaya. Yohanes mengatakan “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anaknya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3: 16). Boleh dikatakan bahwa peristiwa Natal merupakan sejarah penting bagi kita, dimana Yesus Kristus telah lahir sebagai juruselamat dunia dan penolong bagi manusia.
Berita kelahiran Yesus pertama sekali diketahui para gembala dipadang oleh pemberitahuan malaikat Surgo/ malaikat Tuhan. Malaikat berkata “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Yesus Kristus Tuhan di kota Daud. Inilah tanda bagimu kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan”. Para gembala lajim digambarkan sebagai orang yang rendah/ kecil dan bahkan tak dapat diperbolehkan untuk memberikan suatu tanggapan, tetapi kepada mereka Allah menyatakan dan menjadi saksi kelahiran Kristus. Apa yang menjadikan Yesus itu lahir dikandang domba di tempat yang hina? Karena manusia itu tak mau menerima terang Kristus, manusia menolak Yesus lahir dirumahnya, ditempatnya, apakah masih ada sikap manusia sekarang yang tidak mau menerima terang Kristus itu? Tuhan mau supaya setiap orang mau menerima terang, itu makanya dikatakan barang siapa yang masih tinggal dalam kegelapan dia belum menerima terang. Dan barang siapa yang menerima terang baginya terang akan bersinar.
Yesus sebagai Juruselamat yang lahir itu menjadikan kita turut dapat bagian pada berkat yang dijanjikan oleh Allah pada Abraham dan keturunannya/ bangsa Israel.
Kelahiran Yesus itu tampak membawa suatu puji-pujian (doxologi) bagi malaikat Tuhan dan bala tentara Surga dengan ungkapan ““Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatingggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya”. Dalam ungkapa ini ada 3 hal yang ditekankan yakini:
1.      Kemulian bagi Allah (hormat bagi Allah). Dengan ungkapan ini Allah semakin dimuliakan, kemuliaan Allah itu semakin nyata dengan kuasa dan kasihNya yang mengutus Yesus putranya yang tunggal. Apa yang telah Allah katakan sebelumnya kini telah nyata, bahwa Juruselamat itu telah lahir. Oleh karena Juruselamat itu telah lahir pantas suatu pujian/ hormat kemuliaan bagi Allah.
2.      Damai sejahtera dibumi (syalom). Dari ungkapan ini dinyatakan bahwa manusia dibumi merasakan suatu persaudaraan, kerukunan dan keindahan. Atau boleh dikatakan ciptaan Tuhan itu menjadi utuh, selaras, sejiwa dan sehati. Dengan kehadiran syalom Allah di dunia maka manusia yang di bumi saling berdamai. Tidak ada lagi perselisahan, pertengkaran bahkan perang yang dapat menghilangkan nyawa seseorang. Syalom itu dapat terwujud bila kita dapat dengar-dengaran dengan firman Allah. Dengan kita dengar-dengaran dengan Tuhan menempatkan kita dalam hubungan yang baik pada Tuhan dan juga hubungan terhadap sesama. 
3.      Sukacita. Dari ungkapan itu manusia bersukacita. Sukacita yang paling besar dirasakan manusia itu ialah dimana hubungan manusia dengan Allah telah diperbaiki. Manusia dikenan sebagai anak Allah. Itu dianggap sebagai manusia yang baik (men of good will). Artinya Allah berkenan menjadikan manusia menjadi anaknya jika manusia itu berprilaku yang baik. Jadi kedatangan Kristus menjadikan manusia untuk berbuat yang baik. Kesejahteraan bagi manusia itu ialah yang mencita-citakan yang baik.

Kasih Allah itu kasih yang baik, terlebih bagi orang yang berkenan kepada Allah artinya bagi orang yang mau menerima kebaikan Allah. Setiap orang yang merasakan kebaikan Allah mampu untuk berbuat yang baik dan juga mampu untuk menyambut firman Allah dalam hidupnya, bagi siapa yang menyambut firman Allah menjadikan/ mendatangkan baginya sukacita besar dalam Allah. Kasih Allah itu kasih yang menghendaki supaya semua orang memperoleh pengetahuan dan kebenaran sebagaimana yang tertulis di dalam 1 Tim 2: 4 “yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan dan kebenaran”. Berarti kedatangan Yesus Kristus merupakan kesejahateraan/ keselamatan bagi semua orang yang mau mendengar dan menyambut bberita keselamatan itu.  Pengutusan Yesus Kristus merupakan pembuktian bahwa anugerah/ kasih Allah itu sungguh berkenan dalam hati-Nya. Jadi keselamatan bagi dunia ini sungguh berkenan dalam hati Allah.

Dengan perayaan Natal ini kita diberi suatu pengharapan/ jaminan hidup bahwa setiap orang yang berkenan di hati Allah baginya akan diberi sukacita dalam hidup dan juga baginya akan terdengar puji-pujian untuk kemuliaan Allah, sebagaimana yang tertera dalam sub thema natal kita kali ini Dengan Semangat Natal Mari Kita Saling Mencintai, Mengasihi dan Tetaplah Bersyukur Dalam Segala Hal dan Kita Tingkatkan Pendidikan Yang Berkarakter/ kemampuan untuk mencipta dan bertumbuh dalam ilmu yang diemban. Dengan kita menerapkan demikian kita menciptakan/ menghadirkan Syalom Allah ditengah-tengah bermasyarakat, berbangsa dan bernegara terlebih dihadapan Tuhan. Jadikanlah dirmu pembawa kedamaian/ syalom dimana kita berada agar Tuhan senantiasa berkenan melimpahkan berkatnya bagi kita. Amen           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar