Khotbah
Natal SMP N.2 Lintongnihuta, 20 Desember 2012
Lukas
2: 14 “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatingggi dan damai sejahtera di
bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya”
Kisah Natal menggambarkan sukacita yang sangat besar
bagi dunia dan manusia yang dalam kegelapan. Hari Natal merupakan hari yang
paling membahagiakan bagi seluruh dunia dan manusia yang berdosa, mengapa?
Karena dalam kegelapan dunia dan manusia dalam dosa itu terbit suatu terang
yang membawa suatu pengharapan bagi
orang-orang percaya. Yohanes mengatakan “karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anaknya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:
16). Boleh dikatakan bahwa peristiwa Natal merupakan sejarah penting bagi kita,
dimana Yesus Kristus telah lahir sebagai juruselamat dunia dan penolong bagi
manusia.
Berita kelahiran Yesus pertama sekali diketahui para
gembala dipadang oleh pemberitahuan malaikat Surgo/ malaikat Tuhan. Malaikat
berkata “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan
besar untuk seluruh bangsa: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu
Yesus Kristus Tuhan di kota Daud. Inilah tanda bagimu kamu akan menjumpai
seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan”. Para
gembala lajim digambarkan sebagai orang yang rendah/ kecil dan bahkan tak dapat
diperbolehkan untuk memberikan suatu tanggapan, tetapi kepada mereka Allah
menyatakan dan menjadi saksi kelahiran Kristus. Apa yang menjadikan Yesus itu
lahir dikandang domba di tempat yang hina? Karena manusia itu tak mau menerima
terang Kristus, manusia menolak Yesus lahir dirumahnya, ditempatnya, apakah
masih ada sikap manusia sekarang yang tidak mau menerima terang Kristus itu?
Tuhan mau supaya setiap orang mau menerima terang, itu makanya dikatakan barang
siapa yang masih tinggal dalam kegelapan dia belum menerima terang. Dan barang
siapa yang menerima terang baginya terang akan bersinar.
Yesus sebagai Juruselamat yang lahir itu menjadikan
kita turut dapat bagian pada berkat yang dijanjikan oleh Allah pada Abraham dan
keturunannya/ bangsa Israel.
Kelahiran Yesus itu tampak membawa suatu puji-pujian
(doxologi) bagi malaikat Tuhan dan bala tentara Surga dengan ungkapan
““Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatingggi dan damai sejahtera di bumi
di antara manusia yang berkenan kepadaNya”. Dalam ungkapa ini ada 3 hal yang
ditekankan yakini:
1. Kemulian
bagi Allah (hormat bagi Allah). Dengan ungkapan ini Allah semakin dimuliakan,
kemuliaan Allah itu semakin nyata dengan kuasa dan kasihNya yang mengutus Yesus
putranya yang tunggal. Apa yang telah Allah katakan sebelumnya kini telah
nyata, bahwa Juruselamat itu telah lahir. Oleh karena Juruselamat itu telah
lahir pantas suatu pujian/ hormat kemuliaan bagi Allah.
2. Damai
sejahtera dibumi (syalom). Dari ungkapan ini dinyatakan bahwa manusia dibumi
merasakan suatu persaudaraan, kerukunan dan keindahan. Atau boleh dikatakan
ciptaan Tuhan itu menjadi utuh, selaras, sejiwa dan sehati. Dengan kehadiran
syalom Allah di dunia maka manusia yang di bumi saling berdamai. Tidak ada lagi
perselisahan, pertengkaran bahkan perang yang dapat menghilangkan nyawa
seseorang. Syalom itu dapat terwujud bila kita dapat dengar-dengaran dengan
firman Allah. Dengan kita dengar-dengaran dengan Tuhan menempatkan kita dalam
hubungan yang baik pada Tuhan dan juga hubungan terhadap sesama.
3. Sukacita.
Dari ungkapan itu manusia bersukacita. Sukacita yang paling besar dirasakan
manusia itu ialah dimana hubungan manusia dengan Allah telah diperbaiki.
Manusia dikenan sebagai anak Allah. Itu dianggap sebagai manusia yang baik (men of good will). Artinya
Allah berkenan menjadikan manusia menjadi anaknya jika manusia itu berprilaku
yang baik. Jadi kedatangan Kristus menjadikan manusia untuk berbuat yang baik.
Kesejahteraan bagi manusia itu ialah yang mencita-citakan yang baik.
Kasih Allah itu kasih yang baik,
terlebih bagi orang yang berkenan kepada Allah artinya bagi orang yang mau
menerima kebaikan Allah. Setiap orang yang merasakan kebaikan Allah mampu untuk
berbuat yang baik dan juga mampu untuk menyambut firman Allah dalam hidupnya,
bagi siapa yang menyambut firman Allah menjadikan/ mendatangkan baginya
sukacita besar dalam Allah. Kasih Allah itu kasih yang menghendaki supaya semua
orang memperoleh pengetahuan dan kebenaran sebagaimana yang tertulis di dalam 1
Tim 2: 4 “yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh
pengetahuan dan kebenaran”. Berarti kedatangan Yesus Kristus merupakan
kesejahateraan/ keselamatan bagi semua orang yang mau mendengar dan menyambut
bberita keselamatan itu. Pengutusan
Yesus Kristus merupakan pembuktian bahwa anugerah/ kasih Allah itu sungguh
berkenan dalam hati-Nya. Jadi keselamatan bagi dunia ini sungguh berkenan dalam
hati Allah.
Dengan perayaan Natal ini kita
diberi suatu pengharapan/ jaminan hidup bahwa setiap orang yang berkenan di
hati Allah baginya akan diberi sukacita dalam hidup dan juga baginya akan
terdengar puji-pujian untuk kemuliaan Allah, sebagaimana yang tertera dalam sub
thema natal kita kali ini Dengan
Semangat Natal Mari Kita Saling Mencintai, Mengasihi dan Tetaplah Bersyukur
Dalam Segala Hal dan Kita Tingkatkan Pendidikan Yang Berkarakter/ kemampuan
untuk mencipta dan bertumbuh dalam ilmu yang diemban. Dengan kita
menerapkan demikian kita menciptakan/ menghadirkan Syalom Allah ditengah-tengah
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara terlebih dihadapan Tuhan. Jadikanlah
dirmu pembawa kedamaian/ syalom dimana kita berada agar Tuhan senantiasa
berkenan melimpahkan berkatnya bagi kita. Amen